banjir bankir

Recent Posts

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 20 Juli 2011

Motivasi super

Terkadang kita harus salah, agar tahu apa yang benar
Harus jatuh, agar tahu cara untuk bangkit.
Harus menangis agar tahu menjadi tegar.
Bahkan harus menyesal, agar tahu cara menjadi yang lebih baik.
Apapun yang terjadi, yakinlah Allah SWT tidak akan meninggalkan kita
Dia hanya ingin kita bertahan dalam hujan , agar bisa melihat pelangi sesudahnya.
Hak cipta & paten : Amel

Thanks, buat kiriman kata-kata yang super ini.

Menjadi pemimpin belajar rasa tangggungjawab dahulu.

Menjadi pemimpin penuh dengan tanggungjawab dengan berbagai likak pikuk persoalan yang harus dihadapi sang pemimpin. Pemimpin yang benar dan bener melihat, mendengar dan bertindak dengan hati dan jiwa sehingga pemimpin seperti inilah yang dapat diandalkan, dipercaya dan dijunjung oleh orang banyak.
Disisi lain mungkin muncul pertanyaan, apakah ada pemimpin yang tidak bertanggungjawab ?
Pada dasarnya Jawabannya tidak ada,
Manusia dilahirkan dalam keadaan suci, begitu pula saat Allah SWT menciptakan manusia sebagai mahkluk Allah yang paling sempurna diantara mahkluk yang lainnya.
Lalu bagaimana dengan adanya pemimpin yang tidak adil, sewenang-wenang dan tidak bertanggungjawab ?
Perlu diingatkan kembal pemimpin bisa dikatakan sebagai pengajar, persoalan adanya pemimpin yang tidak adil adil, sewenang-wenang dan tidak bertanggungjawab berarti ada aturan yang salah, dibelokkan, dimanipulasi atau sebagainya.
Perlu diketahui, peran (setan) sangat berperan terhadap dosa dan kesalahan yang diperbuat manusia. Apa yang terjadi dalam kesewenang-wenangan terhadap aturan adalah “syeitan berperan sebagai pengajar sehingga menjadi kurang ajar”. Kata ini saya ambil dari siaran radio.
Pemimpin seperti itu dapat dipastikan pemimpin yang tidak mau menerima saran bahkan kritik atas kesalahan yang dilakukannya walau menerima belum tentu melaksankan saran dan kritikan yang ditujukan kepadanya. Pemimpin ini tidak pantas dipanggil dan tidak pantas mendapat gelar seorang pemimpin atau pimpinan.
Kekuasaan atau kebijkan yang dapat dihasilkan merupakan amanah, artinya harus berdasarkan kepentingan publik, ia juga sebagai pelayanan sehingga segala sesuatu yang menyangkut dengan khalayak ramai, seorang pemimpin berkewajiban menanggapi dan memenuhi keinginan khalayak semaksimal mungkin.
Atas tugas semacam ini ia tidak merasa mengeluh atas tanggungjawab yang dijalani, sebab balik lagi pernyataan di atas, pemimpin selalu dihadapkan terhadap segudang masalah masalah.
Semoga pemimpin yang berada dimana pun juga tidak sakit atas kewajiban yang sesungguhnya menjadi tanggungjawan dirinya.

Selasa, 05 Juli 2011

BELAJAR ADALAH PROSES BUKAN HASIL

Setiap manusi sejak pertama kali dilahirkan akan melalui proses belajar dari pertama sikali membuka mata. Bayi akan belajar mengenal dunia barunya, mengamati dunia di sekelilingnya.
Begitu pula batita, remaja, dewasa dan sampai masa tua pun belajar tidak akan habis-habisnya. Pepatah mengatakan “menuntut ilmu lah sampai ke negeri China” . Maksud dari pepatah tersebut bahwa dalam belajar, usia tidak akan membatasi seseorang dalam mencari ilmu. Mengenai menuntut ilmu di negeri China mungkin hanya peribahasa saja atau memang ilmu pengetahuan mayoritas berasal dari China melalui peradaban masa lalu yang terkenal seanteror dunia China dengan bisnis perdagangannya, hal ini perlu kajian mendalam.

Tetapi yang perlu dipahami bahwa belajar adalah sebuah proses, bukan hasil. Belajar tanpa hasil akan sia-sia, tetapi tidak ada yang percuma dalam menuntut ilmu. Belajar yang berorientasi kepada hasil melupakan proses, padahal hasil terbentuk dan tercipta melalui proses.

Sehingga belajar mengacu kepada proses bukan hasil. Proses yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula. Proses belajar membutuhkan waktu, sehingga waktu memberikan cara berpikir yang baik dan benar dengan memadukan pikiran dan perasaan, otak dan hati bersinergi menghasilkan jiwa dan pribadi yang mampu melihat segala sesuatu dengan bebagai kacamata kehidupan.
Pendidikan yang tinggi belum menjamin mengerti arti sebuah belajar, bagi “jiwa batu” tidak ada proses melainkan hanya ada hasil. Lalu seperti apakan anda ?

Jumat, 01 Juli 2011

suasana Kursi panas di DPR dan Kereta

Tempat duduk dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan dan kebutuhan. biasanya digunakan untuk duduk, bersantai, bahkan tempat duduk dapat dijadikan tempat tidur pengganti kasur bagi sebagian orang. Sadar atau pun tidak, Kursi begitu penting bagi kehidupan, tanpa disadari bangku juga memeliki level atau jenjang yang berbeda-beda. contohnya di bawah ini.

Bangku atau kursi di pemerintahan begitu penting bagi orang, kepentingan mendapatkannya juga berbeda-beda. Ada yang beritikad baik semisal menjadi anggota dewan untuk menyampaikan aspirasi rakyat atau menyalurkan suara rakyat. tetapi ada juga yang tidak demikian. Begitu banyak orang memperebutkan kursi pemerintahan dan menjanjikan persoalan terselesaikan dengan dirinya apabila terpilih, di sisi lain bangku tersebut mempunyai “power” bagi yang orang yang mendudukinya.

Anehnya, bangku yang tidak memiliki power bagi yang mendudukinya pun masih diminati, seperti gambar dibawah ini.



Asal dapet duduk, saling dorong, sindir bahkan mewarnai dalam suasana seperti ini..

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More